Sebelumnya baca dulu tentang Trend
Kebaya Modern. Sejarah kebaya bermula dari bentuk paling awal dari
Kebaya berasal dari istana Kerajaan Majapahit di Jawa dan sebagai
sarana untuk memadukan Kemban perempuan yang ada, torso bungkus dari para
wanita aristokrat menjadi lebih sederhana dan dapat diterima oleh agama Islam
yang baru diadopsi. Aceh, Riau dan Johor Kerajaan dan Sumatera Utara mengadopsi
kebaya gaya
Jawa sebagai sarana ekspresi sosial status dengan tuan Jawa lebih alus atau
halus.
Nama Kebaya sebagai jenis pakaian tertentu yang dicatat oleh
Portugis ketika
mereka mendarat di Indonesia.
Kebaya dikaitkan dengan jenis blus dipakai oleh perempuan Indonesia di
abad ke-15 atau 16. Sebelum 1600, kebaya di pulau Jawa dianggap sebagai pakaian
suci untuk dikenakan hanya oleh keluarga kerajaan, aristokrat (bangsawan) dan bangsawan kecil, dalam era
ketika petani pria dan wanita yang berjalan publik bertelanjang dada. Perlahan-lahan
secara alami menyebar ke daerah-daerah tetangga melalui interaksi perdagangan,
diplomasi dan sosial ke Malaka,
Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Kesultanan Sulu dan Mindanao, kebaya Jawa seperti
yang ada sekarang yang dicatat oleh Raffles dalam 1817, sebagai sutra, brokat
dan beludru, dengan pembukaan pusat blus diikat oleh bros, bukan tombol dan
tombol-lubang di atas tubuh bungkus kemben, yang kain (dan meter kain pisahkan
bungkus beberapa lama keliru diberi istilah 'sarung di Bahasa Inggris (aksen
(sarung Malaysia: sarung) dijahit untuk membentuk tabung, seperti pakaian
Barat) Setelah ratusan tahun akulturasi daerah, pakaian telah menjadi ekspresi
yang sangat lokal dari budaya etnis, kesenian dan tradisi menjahit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar